Minggu, 14 Februari 2010

makalah ilmu negara

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dinegara-negara maju Pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang berkaitan dengan “human capital” yang berarti mendukung terhadap dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di sekolah-sekolah serta berbagai pelatihan selalu melibatkan industri dan dunia usaha untuk berperan secara aktif dalam dunia pendidikan. Dengan demikian Pendidikan yang dirancang selalu dikaitkan dengan ketuhanan di lapangan dan hal itu akan dapat mengurangi bahkan menghilangkan pengangguran.
Di dalam undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat (2) dijelakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Untuk memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang layak tersebut, tentunya harus didukung oleh latar belakang Pendidikan yang dimiliki warga negara, baik Pendidikan informal, Pendidikan formal maupun Pendidikan non formal. Namun demikian sistem Pendidikan di Indonesia dalam prakteknya masih menghadapi berbagai macam tantangan khususnya tang berkaitan dengan dunia kerja. Untuk itulah perlu dipertimbangkan dimasukkannya mata kuliah yang berkaitan dengan kewirausahaan dalam kurikulum pada jurusan Pendidikan Kewarganegaraan-FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia sebagai aspek vokasional, dengan terlebih dahulu melakukan reposisi kurikulum jurusan yang selama ini syarat beban serta tumpang tindih, sehingga dengan masuknya mata kuliah kewirauasahaan tersebut tidak memberatkan mahasiswa namun akan menguntungkan para mahasiswa.

Istilah kewirausahaan dalam bahasa inggris disebut dengan “Enterpreneurship” yang berarti “The person who organizes, manages, and assumes the risks of a business; a successful businessmen”
Dengan kegiatan kewirausahaan, melalui proses Pendidikan berarti :
(1) Mengembangkan aspek humanistis,dimana kegiatan kewirausahaan diarahkan kepada kepentingan orang banyak.
(2) Adanya kegiatan kerjasama, yaitu diantara mereka yang melakukan kegiatan kewirausahaan dikembangkannya kebersamaan, sehingga tidak merugikan pihak lain, sedangkan apabila terdapat persaingan hal itu dilakukan secara sehat.
(3) Oleh karena dikembangkankepentingan bersama, berate semua pihak akan menikmati kesejahteraan
(4) Adanya pengakuan terhadap otoaktifitas serta kreatifitas masyarakat
(5) Dengan adanya kreatifitas masyarakat berarti masyarakat memberikan kontribusi, serta menerima keuntungan sesuia dengan prestasi kerjanya masing-masing.
Dicapainya kelima hal tersebut di atas antara lain sangat tergantung kepada peran pemerintah, terutama dalam melindungi serta mendorong warga Negara dan masyarakatnya untuk memperoleh pekerjaan serta kesejahteraan. Kenyataan selama ini yang terjadi adalah banyaknya warga Negara Indonesia yang mencari pekerjaan keluar negeri dengan latar belakang yang sangat rendah, sehingga mereka pada umunya hanya menjadi buruh kasar atau pembantu rumah tangga di Negara asing sebaliknya, banyak orang asing yang bekerja dan memperoleh kekayaan di Indonesia, karena mereka memiliki latar belakang Pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini merupakan dilemma yang harus dicari pemecahaannya, terutama melalui peran Pendidikan. Kenyataan yang juga menjadi masalah adalah dari sekitar 40 juta pengangguran di Indonesia adalah berasal dari masyarakat asli Indonesia dan hampir tidak ada yang berasal dari golongan keturunan asing. Untuk itu pemerintah harus segera tegas menangani dan memperhatikan masalah tersebut, agar tidak berlarut-larut dan tentunya diperlukan suatu kebijakan.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Kondisi ekonomi Indonesia yang semangkin memburuk sejak tahun 1997 menyebabkan meningkatkan angka pengangguran yang sudah mencapai 40 juta orang, yang berarti seperlima dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganggur. Demikian pula mereka yang telah lulus jurusan PKN sulit mencari pekerjaan. Selanjutnya mereka yang telah diangkat menjadi guru, merasakan kecilnya pendapatan yang diperoleh. Banyak ibu dan bapak guru yang harus merelakan menjamin surat keputusan pengangkatanya untuk disimpan di bank sebagai jaminan untuk meminjam uang guna mengatasi kehidupan guru. Apa sumbangan Pendidikan untuk mengatasi membengkaknya jumlah pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan guru?

1.3 TUJUAN PENULISAN
Tulisan makalah ini mencoba memberikan salah satu solusi guna mengatasi banyaknya pengangguran, danrendahnya tingkat kesejahteraan guru yang dapat diterapkan melalui pengambangan kemampuan vokasional dalam kurikulum di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya di jurusan PKN-FPIPS Universita Pendidikan Indonesia, baik untuk para mahasiswa yang nantinya akan terjun ke masyarakat setelah mereka menyelesaikan studinya, maupun bagi anak peserta didik yang akan menjadi siswa dimana para alumni UPI menjadi guru.

BABII PENERAPAN KURIKULUM DENGAN ASPEK VOKASIONAL

Demikian pula dengan Indonesia, pemerintah berperan penting dalampenyusunan kebijakan yang berkaitan dengan pemberian kesempatan kerja kepada masyarakat. Salah satu kebijakan tersebut dapat dilakukan melalui system Pendidikan. Memang selama ini kita belum mengembangkan berbagai konsep untuk mengatasi pengangguran. Salah satu konsep yang perlu dikembangkan oleh Univeritas Pendidikan Indonesia adalah “market analisis” D3, S1, S2, maupun S3. Universitas Pendidikan Indonesia misalnya setiap tahun menghasilkan 5000 lulusan. Kemana mereka itu setelah lulus? Apakah di pemerintahan, apakah di industri, apakah di sector privat yang menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri atau untuk orang lain? Banyak lulusan perguruan tinggi termasuklulusan UPI yang bekerja di sektor informal. Demikian pula mereka yang di PHK terjun kesektor informal. Demikian mereka juga yang pension terjun kesektor informal. Dengan demikienterjadi persaingan antara lulusan UPI yang masih fresh dengan mereka yang di PHK dan pensiun. Hal ini menjadikan dunia kerja diramaikan oleh para pecari kerja.
Untuk itu dalam kurikulum disetiap jurusan di UPI dapat diterapkan adanya mata kuliah kewirausahaan yang diberikan selama dua semester, yaitu satu semester mahasiswa diberi bekal bidang-bidang Pendidikan yang sesuai bakat dan keinginan mereka serta satu semester diberikan pengetahuan yang berhubungan dengan menejemen yangn berkaitan dengan cara-cara pengelolaan bidang yang mereka pilih tersebut. Mahasiswa misalnya dapat memilih bidang-bidang mana yang cocok bagi mereka seperti, Bidang Pendidikan Bisnis, Bidang Pendidikan Pertanian, Bidang Pendidikan Perternakan, Bidang Pendidikan Perikanan, Bidang Pendidikan koperasi,dll.
Mahasiswa dapat memilih salah satu bidang Pendidikan tersebut sesuai dengan bakatnya, dan bidang-bidang tersebut dapat dibuka dengan persyaratan minimal jumlah mahasiswa yang mendaftar. Model yang dikembangkan untuk masing-masing bidang Pendidikan tersebut didasakan pada kompetensi. Kompetensi atau biasa dialih bahasakan dengan kemampuan adalah seperangkat tindakan inteligen dan penuh tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai prasyarat untuk dianggap mampu dan sekaligus berkewenangan melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelijen ditunjukan dalam kemahiran atau kebiasaan melakukan tindakan yang diperlukan. Sedangkan sifat tanggung jawab ditunjukkan dalam kebenaran melakukan tindakan tersebut, dilihat dari kaidah ilmu pengatahuan, teknologi dan norma atau etika yang terkait dengan tindakakn itu. (Depdikbud,1993;7). Menurut Achmad Sanusi yang dikutip oleh Buchrani Alma, bahwa kompetensi guru mencakup aspek-aspek sebagai berikut : Kompetensi Profesional yaitu, penguasaan materi pelajaraan, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang-bidang Pendidikan tersebut diats yang harus diajarkan serta konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan, Kompetensi Sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar. Para mahasiswa dalam hal ini perlu terus menerus belajar dari masyarakat, sehingga mereka mengetahui perubahan yang sudah sedang terjadi, Kompetensi Personal yaitu mencakup penampilan sikap yang positf terhadap keseluruhan tugasnya, baik sebagai guru maupun wirausaha. Dalam pelaksanaannya UPI dapat membuka bidang-bidang Pendidikan tersebut sesuai dengan prioritas kemampuan yang dimiliki oleh UPI. Tenaga dosen, selain berasal dari UPI juga mengambil dari kalangan masyarakat yang memiliki banyak pengalaman dan sukses dalam bidang tertentu.

BAB III PENUTUP

Dengan keluarnya peraturan pemerintah NO 6 tahun 2004 tentang penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara, maka sudah saatnya diterapkan pengembangan kemampuan vokasional melalui kurikulum khususnya dijurusan PKN-FPIPS UPI, sehingga para alumni jurusan nantinya akan menjadi “job creater” bukan “job seeker” karena telah memilikipengetahuan terapan dalam berbagai bidang keterampilan.











DAFTAR PUSTAKA

Becker,Gary S, (1984, Human Capitl, A theoretical and Emprical Analysis with special referens to education,third edition, The Univercity of Chicagho Press, Chicago n London.

Bouilding, Kenneth, E,1987 Principles Economic policy (diterjemahkan oleh Mubyarto dan Boediono), yayasan badan penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.

Chiswick, carmel ulman, 1982 , Education and Labor market in less developing countries,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar